Minggu, 29 April 2012

Pembelajaran Berbicara


Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara *

A. Elemen Keterampilan Berbicara
Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa konsep dasar berbicara harus dipahami oleh pengajar sebelum mengajarkan berbicara kepada siswanya. Terdapat lima konsep, yakni: penyimak, pembicaraan, media, sarana, dan pembicara (Iskandarwassid, 2008).
Keberhasilan berbicara, dapat dilihat pertama kali pada penyimak atau pendengar. Cara yang digunakan adalah dengan menganalisis situasi dan kebutuhan, tingkat pendidikan, pendengar. Dengan cara ini akan menghindarkan dari kesalahan-kesalahan dalam berbicara.
Ada beberapa bidang analisis, yakni:
1)Harapan dan tujuan dari orang yang berbicara
2)Harapan dan keinginan/kebutuhan pendengar
3)Organisasi pada umumnya dan tempat berbicara (maksudnya ketepatan dalam memulai dan menutup pembicaraan).
Sebelum pembicaraan berlangsung, maka pembicara seharusnya mempersiapkan apa yang akan dibicarakan (Tarigan, 1981:25). Diantaranya:
1) Menentukan materi/topik
Materi atau pembicaraan yang dimaksud adalah menarik, bermanfaat, dan aktual.
2) Menguasai materi
Penguasaan materi dapat ditempuh dengan cara mempelajari, memahami, dan berusaha menguasi materi materi pembicaraan. Yaitu dengan menelaah berbagai sumber acuan yang berkaitan dengan topik pembicaraan.
3) Memahami khalayak
Pembicaraan disesuaikan dengan jumlah, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, minat/ kebiasaan, agama/kepercayaan yang dianut.
4) Memahami situasi
Mengetahui situasi pada saat pembicaraan berlangsung (lokasi, ruangan, waktu, sarana penunjang, dan suasana pembicaraan)
5) Merumuskan tujuan yang jelas
Pembicaraan harus mempunyai tujuan yang jelas. Apakah bertujuan menghibur, menginformasikan, menstimuli, meyakinkan, atau menggerakkan.
Pembicaraan dapat disampaikan dengan lebih menarik jika didukung dengan memberikan ilustrasi yang tepat, dan menggunakan alat bantu yang tepat. Misalnya menggunakan kaset, computer, gambar, dsb.
Pembicara adalah unsur  penting yang menentukan efektifitas retorik (Hendrikus, 2003:144).
1) Memiliki pengetahuan yang luas
2) Kepercayaan diri yang cukup
3) Berpenampilan yang sesuai
4) Memiliki artikulasi yang jelas
5) Jujur, ikhlas, kreatif dan bersemangat
6) Tenggang rasa dan sopan santun


B. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Pada tingkat pemula, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara meliputi: melafalkan bunyi-bunyi bahasa, menyampaikan informasi, menyatakan setuju atau tidak setuju, menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan/bacaan, menyatakan ungkapan rasa hormat, dan bermain peran.
Untuk tingkat menengah, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara dapat dirumuskan: menyampaikan informasi, berpartisipasi dalam percakapan, menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan atau bacaan, melakuakan wawancara, bermain peran, menyampaikan gagasan dalam diskusi atau pidato.
Tingkat paling tinggi, dapat dirumuskan bahwa: menyampaikan informasi, berpartisipasi dalam percakapan, menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan atau hasil bacaan, berpartisipasi dalam wawancara, bermain peran, dan menyampaikan gagasan.


C. Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Strategi kompetensi disebut juga dengan strategi komunikasi atau communication strategies (Thornburry, 2006: 29).
Ada beberapa hal yang yang harus diperhatikan dalam strategi komunikasi yakni:
  • Menggunakan kata-kata yang banyak/tidak langsung (tidak to the point)
  • Pembentukan kata baru (pilihan kata yang baru)
  • Mengubah kata-kata baru agar lebih dikenal (penyerapan kata asing), contoh: karpet.
  • Menggunakan kata yang saling berhubungan atau kata-kata alternatif (Menyederhanakan kata-kata yang masih khusus). Contoh: meja kerja
  • Menggunakan kata-kata yang umum atau sudah dikenal.
  • Menggunakan ekspresi atau alih kode, contoh:menggunakan bahasa jawa karena pada orang Jawa.
  • Menggunakan gerak tubuh atau mimik untuk meyakinkan maksud yang kita inginkan.
Terdapat beberapa aktivitas yang mempermudah seorang siswa untuk belajar keterampilan berbicara, seperti mengubah topik, merespon atau menolak atau dapat dikenal dengan Awareness-Raising Activities. untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan yakni:
1) Attention (memperhatikan)
2) Noticing ( mengenali)
3) Understanding (memahami)
Strategi pembelajaran berbicara merujuk pada prinsip stimulus- respons, yakni memberi dan menerima informasi. Rancangan program pengajaran untuk mengembangkan keterampilan berbicara antara lain:
a) Aktivitas mengembangkan keterampilan bicara secara umum
b) Aktifitas mengembangkan bicara secara khusus untuk membentuk model diksi da ucapan, dan mengurangi penggunaan bahas nonstandard
c) Aktifitas mengatasi masalah yang meminta perhatian khusus:
  • Peserta didik menggunakan bahasa ibunya sangat dominan
  • peserta didik yang mengalami problema kejiwaan, pemalu dan tertutup
  • Peserta didik yang menderita hambatan jasmani yang berhubungan dengan alat-alat bicaranya.
Program pengajaran keterampilan berbicara harus mampu memberikan kesempatan kepada setiap individu mempunyai tujuan yang dicita-citakan. Tujuannya, meliputi:
1) Kemudahan berbicara
2) Kejelasan
3) Bertanggung jawab
4) Membentuk pendengaran yang kritis
5) Membentuk kebiasaan
Pemilihan strategi atau gabungan metode dan teknik pembelajaran terutama didasarkan pada tujuan dan materi yang telah ditetapkan pada satuan-satuan kegiatan belajar. Dalam hal tersebut keterlibatan intelektual peserta didik dapat dilatih dalam kegiatan antara lain: bermain peran, berbagai bentuk diskusi, wawancara, bercerita, pidato, laporan lisan, membaca nyaring, merekam bicara, bermaian drama.


D. Teknik-teknik Pembelajaran Keterampilan Berbicara
1) Berbicara terpimpin
  • Frase dan kalimat
  • Satuan paragraph
  • Dialog
  • Pembacaan puisi
2) Berbicara semi terpimpin
  • Reproduksi cerita
  • Cerita berantai
  • Menyusun kalimat dalam pembicaraan
  • Melaporkan isi bacaan secara lisan
3) Berbicara bebas
  • Diskusi
  • Drama
  • Wawancara
  • Berpidato
  • Bermain peran
Berdasarkan tingkatatan berbicara, teknik pembelajaran untuk
  • tingkat pemula dapat digunakan:
Ulang ucap, lihat ucap, permainan kartu kata, wawancara, permainan memori, reka cerita gambar, biografi, manajemen kelas, bermain peran, permainan telepon, dan permainan alfabet.
  • Tingkat menengah
Dramatisasi, elaborasi, reka derita gambar, biografi, permainan memori, wawancara, permainan kartu kata, diskusi, permainan telepon, percakapan satu pihak, pidato pendek, parafrase, melanjutkan cerita, permainan alfabet.
  • Tingkat yang paling tinggi
Dramatisasi, elaborasi, reka cerita gambar, biografi, permainan memori, diskusi, wawancara, pidato, melanjutkan cerita, talk show, parafrase, dan debat.



*) Tulisan ini ditulis oleh Dewi Rohmah bersumber pada:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar